Sunday 18 September 2011

Pemanfaatan ICT (Information and Communication Technology) di desa (studi kasus kampung Cyber di Taman Rt: 36 DIY)

ICT merupakan singkatan dari Information and Communication Technology dalam terjemahan bebas sering diartikan dengan Teknologi informasi dan komunikasi (TIK), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Informasi merupakan hal yang berharga, dimana contoh sederhana dari pentingya informasi adalah jika kita akan menuju seseorang yang rumahnya hanya berjarak tiga rumah dari rumah kita, tetapi kita tidak tahu alamat, nama dan sebagainya, maka kita akan kesulitan menemukannya. Berbeda kasusnya jika kita mendapatkan informasi mengenai alamat dan nama dari rumah tersebut maka kita akan dengan mudah menemukannya dalam waktu yang relatif lebih cepat. Demikianlah salah satu fungsi dari TIK yaitu memperlancar komunikasi sehingga informasi datang lebih cepat. Teknologi yang lazim digunakan saat ini adalah internet, Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20.
Pemanfaatan TIK/ICT khususnya Internet di Indonesia secara umum setiap tahunnya memperlihatkan peningkatan jumlah penggunanya (ITU, 2011) dimana pada tahun 2000 jumlahnya 0,93 persen dan pada tahun 2010 naik hingga 9,10 persen, perubahan yang cukup mengesankan. Pemanfaatan internet ini sudah sampai pada level kampung, sebagai contoh yang sudah berjalan dengan baik yang dilakukan warga RT 36 Kampung Taman Kelurahan Patehan, Yogyakarta ini patut dicontoh.  
Dengan semangat kebersamaan satu kampung kompak dalam membangun jaringan internet di Rt 36, mewujudkan akses internet gratis untuk warga, dilingkungan tempat mereka tinggal. mereka menyebutnya dengan taman internet atau “Cyber Village RT 36 Taman”. Internet disadari memang memiliki dua sisi yang sangat bertolak belakang yaitu dampak baik dan buruk. Banyaknya informasi yang ada di dunia maya tentunya diharapkan membawa dampak baik pada masyarakat, oleh karena itu untuk meminimalisir dampak buruk dari internet, warga sepakat untuk menempatkan komputer di ruang tengah sehingga penggunaan dapat diawasi oleh semua anggota keluarga. 
Program kampung cyber tersebut membuat interaksi antar penduduk lokal melalui internet meningkat. Ekonomi yang sebagian besar merupakan penjual kerajinan juga meningkat berkat adanya promosi secara online. Pemanfaatan internet ini memerlukan SDM tambahan agar pemanfaatannya dapat semakin maksimal dan optimal, karena selama ini yang mengajarkan baru ada satu orang yaitu ketua Rt 36 yaitu pak A. Heri Sutanto. 
Contoh kasus tersebut jika di terapkan di banyak lagi kampung-kampung yang lain diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan pengetahuan warga masyarakat yang menggunakannya. Lebih baik lagi jika kegiatan ini didukung oleh peran pemerintah, diharapkan program semacam ini dapat berjalan dan menghasilkan dampak yang lebih baik bagi warga yang menjalankannya.

link untuk melihat aktifitas di Rt 36 Taman:

No comments:

Post a Comment