Bahan Bakar Minyak atau yang lebih kita kenal dengan nama BBM, kembali menjadi topik yang hangat dibicarakan saat ini. Awal tahun 2012, pemerintah berencana menaikkan harga BBM. Sebelum harga dinaikkan sudah marak terjadi demo diberbagi tempat di tanah air. Harga BBm di Indonesia termasuk harga yang sangat rendah dibandingkan dengan negra-negara yang lain. hal tersebut dikarenakan adanya subsidi dari pemerintah sehingga harga yang ada sekarang dapat ditekan sangat rendah. Pemerintah berencana akan mengurangi subsidi bahkan jika perlu mencabut subsidi, jika hal tersebut dilakukan maka harga BBM akan melambung tinggi. Banyak sekali dampak yang akan dihasilkan mulai dari rakyat miskin tidak bisa membelinya hingga diprediksi akan banyak usaha kecil dan menengah (UMKM) yang akan gulung tikar. Biaya produksi UMKM akan naik sementara barang yang mereka jual jika harganya dinaikkan akan menyebabkan pelanggan akan lari. Akhirnya dapat kita tebak bersama, usaha mereka tidak akan bertahan lama jika hal tersebut terjadi.
Jika melihat dari sisi konsumen atau masyarakat secara umum. Harga BBM bersubsidi yang rencananya akan dinaikkan per 1 april 2012 sudah mulai dipersiapkan oleh para pelaku usaha dengan menaikkan harga-harga.Masyarakat biasa akan merasakan dampaknya karena kemampuan membeli mereka harus menyesuaikan harga yang melambung yang tidak semua orang bisa mengikutinya. Potensi jumlah orang miskin akan bertambah juga semakin terbuka lebar.
Pertanyaan yang mungkin muncul pada saat membaca tulisan ini berdasarkan judulnya mungkin salah satunya adalah apa hubungannya BBM dengan Listrik? Tulisan ini dibuat setelah penulis membaca prosa yang ditulis oleh Pak
Dahlan Iskandar (bisa di lihat
disini). Bagi yang belum tahu siapa Dahlan Iskandar, beliau pada Kabinet Kabinet Bersatu II menjabat sebagai Menteri BUMN memiliki banyak prestasi mulai dari reporter, memimpin media massa cetak maupun elektronik, sampai pada menjabat sebagai direktur PLN. Pemikiran beliau terkait dengan isu BBM ini dituangkan dalam prosa setengah puisi dengan judul "Saatnya Putra Petir Harus Melawan". Tulisan yang berisikan kekhawatiran akan kenaikan BBM dihubungkan dengan sebuah solusi yang sangat bagus yaitu menggalakkan energi Listrik.
Mobil dengan tenaga listrik diprediksi akan menggantikan mobil dengan tenaga fosil. Tidak hanya tulisan saja, tetapi beliau mengajak partisipasi dari masyarakat luas untuk ikut memikirkan program yang ditawarkan, inilah yang beliau tulis pada akhir tulisannya
1). Tanggal 20 Mei 2012 adalah target kesepakatan mendirikan perusahaan nasional patungan BUMN-partner. Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. 2). Respons terhadap gagasan ini silakan email: dahlanlistrikiskan@gmail.com. 3). Peminat serius menjadi partner usaha dan partner dalam konsep dan rancangbangun mobil-motor listrik nasional silakan email ke: dahlanmobillistriknasionaliskan@gmail.com paling lambat tanggl 21 April 2012 bertepatan dengan Hari Ibu Kita Kartini. 4). Pertemuan-pertemuan intensif dilakukan antara tanggal 21 April 2012 sampai 15 Mei 2012.
Bersama kita tahu bahwa negara kita mendapat sinar matahari sepanjang tahun, panas bumi juga tersebar di banyak tempat, energi gelombang melimpah, tenaga air juga ada, dan sumber tenaga lainnya. Jika sumber-sumber tersebut dikembangkan betapa melimpah tenaga listrik yang kita miliki. Kita dapat memanfaatkan secukupnya dan bahkan juga bisa kita jual ke negara lain. Sebagi contoh kecil, Jerman yang memiliki lebih sedikit sinar matahari sudah memikirkan bagaimana mendapatkan energi listrik dari tenaga matahari. Hasilnya dibangun pembangkit listrik di Gurun Sahara (Afrika) dan menyalurkannya jauh ke Jerman (baca
disini). Mari kita pikirkan kembali mengenai potensi alam yang kita miliki, sungguh kita lebih kaya dibandingkan mereka. tetapi belum optimal kita manfaatkan potensi alam yang kita miliki.
Potensi SDM yang kita miliki sedang menjadi sorotan media, munculnya mobil SMK dari solo yang dipopulerkan oleh walikota Solo Jokowi seolah menjadi embun penyegar bagi dahaga prestasi masayarakat Indonesia. Jika SDM seperti SMK tersebut diarahkan untuk mengembangkan mobil listrik dan diproduksi secara masal dijual dengan harga murah, semua pejabat menggunakannya dan diikuti oleh masyarakat maka BBM dinaikkan setinggi apapun tidak akan seramai saat ini. Penulis setuju dengan pemikiran Pak Dahlan mengenai mobil listrik karena memiliki potensi yang sangat bagus, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk menwujudkannya menjadi kenyataan. Marilah kita bermimpi bersama kemudian mewujudkan mimpi itu bersama dan lihatlah kita bisa melakukannya.
Yogyakarta, 15 Maret 2012